Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MODUL 1 HARDWARE

HARDWARE

I. TUJUAN

1. Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang struktur komputer.
2. Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang hardware komputer dan
macam-macam bagiannya.
3. Praktikan dapat membedakan tentang input device dan output device.
4. Praktikan dapat merakit komputer.

II. DASAR TEORI

A. DEFINISI KOMPUTER

Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap
orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang
berarti menghitung (to compute atau to reckon).
Menurut Blissmer (1985), komputer adalah suatu alat elektronik yang
mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input
sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil
pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.
Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah sistem elektronik
untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input,
memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang
telah tersimpan di dalam memori.
Namun, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komputer adalah suatu
peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan
informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer,
dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis.

B. SISTEM KOMPUTER

Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk
menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang
terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan
brainware. Perangkat keras adalah peralatan komputer itu sendiri, perangkat
lunak adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan proses
tertentu, dan brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan
serta mengatur sistem komputer.
Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan
berarti apa-apa, hanya berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga
tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

C. STRUKTUR KOMPUTER

Struktur komputer didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen
saling terkait. Struktur sebuah komputer secara sederhana dapat digambarkan
dalam diagram blok pada gambar berikut ini.


Gambar  Struktur komputer\

Bagian CPU/Processor, Memori dan Port I/O terletak (terpasang) pada
Mother Board. Secara ringkas maka sistem komputer terdiri atas tiga bagian
penting yaitu:
1. CPU ( Central Processing Unit ) / Processor
2. Memory ( RAM dan ROM )
3. Input / Output
Sedangkan fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masingmasing
komponen sebagai bagian dari struktur. Adapun fungsi dari masingmasing
komponen dalam struktur di atas adalah sebagai berikut:
· Input Device (Alat Masukan) perangkat keras komputer yang berfungsi
sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer.
· Output Device (Alat Keluaran) perangkat keras komputer yang
berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data.
Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor),
ataupun berupa suara.
· I/O Ports bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data
ke luar sistem. Peralatan input dan output diatas terhubung melalui port ini.
· CPU (Central Processing Unit) merupakan otak sistem komputer, dan
memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu:
ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data.
CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
· Memori berfungsi untuk menyimpan data dan program. Memori
beraneka tipe dari yang tercepat aksesnya sampai yang terlambat.
Berdasarkan kecepatan aksesnya dapat dibuat hirarki memori seperti pada
table berikut.
Tercepat Register
Cache Memory
Main Memory
Terlambat Sekunder Memory
· Data Bus jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem
komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya
dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit
yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan
kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU
dapat membaca dan menerima data melalui data bus ini. Data bus biasanya
terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.
· Address Bus digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun
tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan
alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri
atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
· Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke
Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 sampai 10 jalur paralel.

III. Praktikum

A. PERAKITAN

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1. Penyiapan motherboard
2. Memasang Prosessor
3. Memasang heatsink
4. Memasang Modul Memori
5. memasang Motherboard pada Casing
6. Memasang Power Supply
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
8. Memasang Drive
9. Memasang card Adapter
10. Penyelesaian Akhir

1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper
untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper
tegangan dapat merusak prosessor.



2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.

Jenis socket
- Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard,
   umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau
   lekukan.
- Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
- Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi
  kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat
  celah antara prosessor dengan socket.
- Turunkan kembali tuas pengunci.

 
Gambar Memasang Procesor Jenis Socket

Jenis Slot
 - Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga
   posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
 - Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
 - Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat
    masuk ke lubang slot.

Memasang Procesor Jenis Slot

3. Memasang Heatsink
 Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh
 prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.
 Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat
 pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan
 permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas. Bila heatsink
 dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke
 konektor fan pada motherboard.

Memasang Heatsink

4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket
terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.
Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan
dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.
Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.

Jenis SIMM
- Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
- Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
- Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan
  otomatis mengunci modul.


Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara
sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan.
Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
- Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
- sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot.
  lalu masukkan modul ke slot.
- Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah
   tepat terpasang.




5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan
(standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
a. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang
untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi
lubang.
b. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi
setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
c. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar
dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap
dudukan logam.
d. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
e. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan
kunci dengan sekerup.



6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power
supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
 
a. Masukkan power supply pada rak
di bagian belakang casing. Pasang
ke empat buah sekerup pengunci.
b. HUbungkan konektor power dari
power supply ke motherboard.
Konektor power jenis ATX hanya
memiliki satu cara pemasangan
sehingga tidak akan terbalik.
Untuk jenis non ATX dengan dua
konektor yang terpisah maka
kabel-kabel ground warna hitam
harus ditempatkan bersisian dan
dipasang pada bagian tengah dari
konektor power motherboard.
Hubungkan kabel daya untuk fan,
jika memakai fan untuk pendingin
CPU.
 
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah
memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di
motherboard
2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada
motherboard.
3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada
konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port
tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang
port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang
sekerup kembali.
5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor
mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada
motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED,
speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke
motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi
konektor yang tepat.




8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau
DVD adalah sama sebagai berikut:

a. Copot pellet penutup bay drive (ruang
untuk drive pada casing)
b. Masukkan drive dari depan bay
dengan terlebih dahulu mengatur
seting jumper (sebagai master atau
slave) pada drive.
c. Sesuaikan posisi lubang sekerup di
drive dan casing lalu pasang sekerup
penahan drive.
d. Hubungkan konektor kabel IDE ke
drive dan konektor di motherboard
(konektor primary dipakai lebih dulu)
e. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk
setiap pemasangan drive.
f. Bila kabel IDE terhubung ke du drive
pastikan perbedaan seting jumper
keduanya yakni drive pertama diset
sebagai master dan lainnya sebagai
slave.
g. Konektor IDE secondary pada
motherboard dapat dipakai untuk
menghubungkan dua drive tambahan.
h. Floppy drive dihubungkan ke
konektor khusus floppy di
motherboard
i. Sambungkan kabel power dari catu
daya ke masing-masing drive.

9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network,
modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall
sebelum card adapter lainnya.
Cara memasang adapter:
a. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau
rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot
ekspansi di motherboard
b. Pasang sekerup penahan card ke casing
c. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.



10. Penyelessaian Akhir
1. Pasang penutup casing dengan menggeser
2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
3. Pasang konektor monitor ke port video card.
4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port
mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan
microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card
adapter untuk memastikan lokasi port.



B. PENGUJIAN
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan
program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS
sebagai berikut:



1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara
dari speaker.
2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang
terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor
kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode
indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi
kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi
dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar
untuk masuk ke program setup BIOS.
4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa
seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot
sequence.
5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi
dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan
diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

C. PENANGANAN MASALAH
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan
penanganannya antara lain:
1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh
switch atau kabel daya belum terhubung.
2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card
belum pas ke slot/LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus
disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum
pas terhubung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar